Sangat penting untuk mencapai exposure konsisten dan akurat dengan mengenal bagaimana Digital Camera Meter bekerja. Metering adalah tentang bagaimana kamera menentukan Shutter Speed dan Aperture berdasarkan kondisi pencahayaan dan ISO Speed.
Tulisan ini adalah lanjutan dari pembahasan sebelumnya tentang Exposure dan sebaiknya dibaca sebelum tulisan ini.
Metering kamera bertugas mengukur pantulan cahaya (Reflected Light) dengan cara menghitung seberapa banyak cahaya yang dipantulkan sebuah subyek.
 |
| Metering Kamera |
Idealnya sebuah benda/subyek akan memantulkan persentase yang sama dengan Incident Light, tetapi kenyataannya tidak semua subyek memantulkan cahaya dengan sempurna (bervariasi). Selain menggunakan Kamera, kita juga dapat mengukur Reflected Light dengan sebuah alat yg bernama Light-Meter. yang ditempatkan di area subyek.
 |
| Jenis Metering |
Pilihan metering pada umumnya yaitu:
- Evaluative (Canon) atau Matrix (Nikon), kamera menghitung exposure berdasarkan data dari seluruh area viewfinder atau seleuruh area gambar yang di tangkap kamera. Sangat baik menghasilkan exposure dalam kondisi cahaya rang merata baik kondisi terang, sedang dan gelap.
- Center-Weighted, kamera menghitung exposure rata-rata dari seluruh frame tetapi memberikan bobot ekstra di tengah. Cocok untuk potret yang mempunyai background yang tidak terlalu ditonjolkan dalam foto.
- Partial (Canon/Nikon), kamera menghitung exposure pada area titik pusat frame (contoh: Canon menghitungnya di 9% area tengah). Cocok digunakan untuk memisahkan subyek dengan area background terutama dalam kondisi back-lite yang jauh lebih terang dibandingkan subyek foto.
- Spot (Canon/Nikon), sama dengan Partial hanya saja Spot bekerja di area yang lebih sempit lagi (contoh: di kamera Canon hanya 3.8%)
Umumnya Evaluative/Matrix dan Center-Weighted dimiliki hampir semua kamera, sedangkan Partial dan Spot ada tipe kamera tertentu yang memiliki keduanya atau salah satunya.
No comments:
Post a Comment